Wednesday, September 16, 2020

Diajarkan untuk kembali belajar

It's been a long time since I wrote here. sepertinya karena lebih mudah menuliskan di media sosial yang cukup pegang ponsel di banding membuka laptop untuk menuliskan sesuatu. tetapi sepertinya saya membutuhkan tempat untuk menyalurkan isi kepala saya sebelum saya menjadi lebih gila lagi. hahahaha


Sudah 3 hari belakangan setiap pagi saya berteriak kepada Nara. mengingatkan Nara untuk membuka laptop nya dan memulai sekolah daring nya. semakin dekat dengan ujian tengah semesternya (PTS), semakin dekat Nara dengan remote TV dan ponsel pintarnya. 


Minggu lalu, saya sudah berusaha dengan mengajarkan Nara tanggung jawab terhadap sekolahnya. menonton tv, boleh. bermain di ponsel, boleh. menonton youtube, silahkan. hanya dengan catatan sekolah berjalan lancar dan tidak ada yang terlewat. setiap selesai sekolah, ditanya apakah ada tugas jawab nya,"tidak ada bu". ibu tenang. 


Tetapi tenang ibu hanya sampai akhir minggu, karena whatsapp dari miss di sekolah mengingatkan jumlah tugas yang belum di kumpulkan Nara dari awal minggu bikin kepala ibu mau meledak. kemarin kan Nara bilang kalau tidak ada tugas. terus apa ibu harus menyalahkan miss yang menghubungi ibu? padahal miss udah baik hati mengingatkan di saat weekend bahwa Nara belum mengumpulkan tugas.


Weekend kemarin tidak ada game, tv, atau playstation untuk hiburan akhir minggu. kerjakan tugas hingga selesai kalau mau berkegiatan layaknya hari libur. ibu mulai frustasi.

Sepertinya ibu sudah mulai lagi buka buku parenting bukan cuma buku resep, buku how to sell your product atau gimana cara menanam sereh di pot. anaknya juga butuh perhatian lebih dalam. butuh keteraturan lagi dalam keseharian biar gak lagi mengelak akan kewajibannya dan menatap marah saat diingatkan.


Ibu sudah harus mulai belajar lagi. bukan cuma belajar common factor atau skeleton. Tapi juga belajar sabar, belajar komunikasi, dan belajar memahami Nara yang belum bisa mengungkapkan apa yang dirasa. berat? pasti. 


Saat ini semua orang sudah dalam keadaan yang sama. bosan, kesal, lelah. miss disekolah sudah semaksimal mungkin menyampaikan apa yang harus di pelajari dan membuat Nara mengerti apa yang menjadi materi sekolahnya. Nara sudah berusaha membuat keseharian menjadi lebih bisa di nikmati. terus kenapa ibu malah merasa menjadi orang yang paling terbebani dengan kondisi ini? 


Ibu harus semangat menghadapi keadaan. ibu tidak boleh menyerah. semangat menuju PTS Nara. Semangat untuk belajar berkegiatan di rumah bersama Nara dan menjadikan waktunya lebih berkualitas. semakin kembali menghasilkan hal-hal positif di rumah.


Semoga semangat ibu tidak cuma sesaat dan bisa bertahan lama. Aamiinn...


stay health and save semua. Covid seperti semakin mengintai di dekat kita. jaga kesehatan rohani dan jasmani. fisik dan mental. 


terima kasih sudah kembali mau menjadi teman bercerita saya blog yang lama terbengkalai ini.